IMPIAN TENTANG BLOGGER TANJUNGPINANG
Suatu Sore di Kedai Kopi: Impian tentang Blogger Tanjungpinang
TANJUNGPINANG - Beberapa anak muda bertemu dan diskusi ringan membahas Komunitas Blogger Tanjungpinang. Lantai dua Kedai Kopi Rumah Tanjak, di Jalan Engku Putri pada Jumat itu, 29 November 2019 menjadi saksi betapa keinginan itu kuat melanda dada kaum milenial.
Hanya enam orang yang duduk berhadapan dibatasi meja panjang. Gagasan tentang komunitas Blogger ini dimulai dari Dodi Igor, pemuda yang memiliki ketertarikan menulis wisata.
![]() | |
|
Redpel suarasiber.com, Nunung, yang diundang membiarkan diskusi mengalir. Pada pertemuan pertama ia lebih banyak mengupas mengapa dirinya menekuni profesi sebagai blogger. Menurutnya, menjadi blogger banyak manfaatnya. Salah satunya dengan tulisan yang dibuatnya bisa berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
Ia tak menjelaskan bagaimana membuat blog, baik itu graisan dengan platform Blogspot atau Wordpress dan sebagainya. Nunung lebih fokus ke konten atau isi blog artikel. Meski ada juga peserta yang menyukai fotografi dan tak menutup kemungkinan bakal memiliki blog dengan konten gambar.
Dikenalkan juga apa itu kalimat yang kerap didengar di kalangan media, yakni 5W plus 1 H. Semuanya dibahas satu per satu disertai contoh.
Komunikaai dua aras antara Ninung dan para milenial ini berlangsung hangat. Apa saja boleh ditanyakan sepanjang masih dalam koridor blogger.
Salah satu pertanyaan yang banyak dilontarkan ialah apakah benar blogger bisa mandiri, dijawab sederhana oleh Nunung.
"Untuk tahap awal yuk kita belajar nulis dahulu, bagaimana menulis pendek, panjang, menemukan ide, dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Setidaknya terbentuk dahulu komunitas ini," ujarnya.
Rasa penasaran itu agaknya akan tetap disimpan hingga Jumat depan ada dikusi lanjutan. Dodi dan teman-teman memang sudah mengagendakan dikusi ini bakal dilaksanakan setiap Jumat pukul 14.00 WIB sampai selesai.
"Semoga bermanfaat bagi kita," harapan Dodi.
Saat Nunung beranjak pulang, semangat masih belum hilang. Anak-anak muda itu pun meneruskan pembicaraan. Mereka paham, awalnya adalah niat, proses lalu diwujudkan. Semoga. (Isep Ilham)
Leave a Comment