Gelar Razia unik. Bripka Zulhamsyah Razia Perut lapar, Siapa saja boleh makan.

 *Polisi ini Jualan sambil Beramal dengan menjual makanan dengan Harga seribu atau seikhlasnya. 

Masyarakat saat mengantri di Razia Perut Lapar Bripka Zulhamsyah Putra. 

TANJUNGPINANG - Dimasa Pandemi Covid-19 ini banyak cara yang dilakukan orang untuk saling membantu sesama, dan juga bagi orang yang membutuhkan. 

Kegiatan amal Seperti membagikan paket sembako dan makanan yang bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. 

Kegiatan amal tersebut dilakukan oleh Bripka Zulham Putra, Personil Polisi yang bertugas di Polsek Kawasan Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang. Ia membuka stand jajakan dengan mobil Jeep warna hitam miliknya. 

Bripka Zulham menjual makanan dengan harga Rp1000 atau dengan seikhlasnya yang di jajakan di depan Gedung Daerah Provinsi Kepri, Tepi Laut. Dengan nama jajakan yang diberi nama Razia Perut lapar. Siapa saja boleh makan. Jajakan tersebut  dibuka mulai pukul 13.00 sampai selesai dan setiap harinya. 

‘’Masyarakat bisa membeli makanan dengan lauk yang disediakan hanya dengan membayar Rp1000 atau seikhlasnya yang dibuka mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai setiap hari,’’ ucap Zulham Kepada Tanjungpinang Pos, Kamis (18/2).

Ia menyampaikan, kegiatan aman ini dilakukan berawal dari niatan yang tulus. Ia sekedar ingin beramal sekaligus membantu orang yang sedang kesulitan pada masa pandemi COVID-19 ini.

"Awal mula saya mulai membuat kegiatan amal ini, saat saya lihat di Youtube. Di Jakarta ada yang jual makanan dengan harga Rp. 1000. Dengan itu saya pun berpikir di Tanjungpinang belum Ada, alangkah baiknya di Tanjungpinang juga ada," ungkapnya. 



Ia menambahkan, tujuan dari kegiatan Razia Perut lapar ini yaitu, sebagai anggota Polri, ia hanya ingin Membantu masyarakat yang membutuhkan. Karena Ia merasakan dampak masyarakat dari pandemi ini. 

"Saya membuka ini bukan karena saya lebih. Tetapi karena merasakan dampak pandemi kepada masyarakat. Saya sering menjumpai orang yang sulit dalam perekonomian nya, sekedar untuk membeli makanan tidak mampu," tuturnya. 

Dari kejadian itu ia dan istrinya Findinita, memikirkan bagaimana cara untuk membantu orang yang sedang sulit, namun tidak merendahkannya.

"Karena masyarakat di Tanjungpinang ini, banyak yang masih membutuhkan. Tetapi malu untuk menerima bantuan. Jadi saya bersama istri tergerak untuk membantu," terangnya. 

Meski ia mematok harga Rp1000 atau seikhlasnya, ada masyarakat yang membayar dengan Rp20 ribu. Ada juga yang membayar Rp50 ribu dengan memesan 1 porsi makanan.

‘’Mereka bayarnya dengan cara memasukkan uang ke dalam toples. Jadi, saya tidak tahu mereka bayarnya berapa,” jelasnya. 

Dengan begitu, para konsumen bebas memasukkan uang ke toples. Sehingga mereka pun, tidak malu untuk membeli makanan.

‘’Jadi saya pun tidak tahu siapa yang membayar dan bayar dengan uang berapa. Dengan itu kita sama-sama dapat pahala. Dan uang yang kita dapat hari ini untuk bahan memasak makanan besok, dan seterusnya,” tukasnya. 

Setiap hari bersama sang istri menyiapkan 50 porsi untuk program Razia Perut Lapar ini. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah porsi makanan akan bertambah.

“Kita lihat dulu pandangan masyarakat. Kalau baik insyaAllah kita akan tambah diatas 50 porsi. Hari ini saya siapkan 70 porsi juga habis.

Di kesempatan yang sama, salah seorang warga yang datang untuk membeli jajakan makanan Rp 1000 dan seikhlasnya nya ini mengucapkan sangat berterimakasih. Dengan adanya ini bisa  membantu masyarakat yang membutuhkan. 

"Dengan keadaan pandemi dan perekonomian yang lagi susah sekarang ini, Adanya Razia Perut lapar ini sangat membantu masyarat yang kekurangan dalam perekonomian," Kata Imas, Salah seorang masyarat yang datang ke Jajakan Bripka Zulham tersebut. 

Selain itu, saat berjualan zulham tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk mengedepankan protokol kesehatan. Menjaga jarak saat mengantre membeli makanan.

Ia juga menyebut lokasi jualan tidak hanya di depan Kantin KP3, dan bisa di tempat lain seputaran Tanjungpinang.

"Minggu depan saya juga akan Pindah lokasi ke titik lain di sekitar Tanjungpinang. Titik tersebut tidak merusak ekonomi orang lain. Kita akan cari lokasi yang lebih tepat sasaran kepada orang yang membutuhkan," tutupnya. (red) 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.